Ekonomi – Pancasilais dan Anarko – Kapitalis, Analoginya Danantara Merupakan Celengan Berbentuk Ayam Bukan Gergaji Mesin
Bukan hanya sekedar omon – omon. Pasca dilantik menjadi presiden, Javier dan Prabowo langsung tancap gas. Tancap gas memulihkan ekonomi. Kedua pemimpin negara tersebut, masing – masing memiliki strategi jitu. Bedanya 100 hari masa kerja Javier merampingkan birokrasi dan kelembagaan lainnya, termasuk badan perpajakan Argentina. Sebaliknya secara progresif, Prabowo menggemukkan jumlah kementrian dalam kabinetnya. Ia optimis dengan bertambahnya lembaga kementrian, maka kinerja akan lebih fokus. Memang fenomena ini menjadi langkah politis, yang memuat dampak ekonomis.
Javier, dikenal sebagai presiden Argentina terpilih. Dengan pemikiran dan sikap yang powerful terhadap anarko – kapitalis. Presiden ber-gaya rambut rock n’ roll (acak-acakan) tersebut, mampu memulihkan krisis ekonomi di Argentina. Javier menggunakan simbolik gergaji mesin dalam upaya efesiensi. Gergaji mesin juga menjadi brand identity politiknya semasa kampanye.
Hampir dua belas bulan bekerja, Javier mampu menyajikan surplus 1,8 persen untuk APBN Argentina. Prestasinya tidak hanya itu, ia juga semakin gencar memojokkan isu iklim yang disebutnya sebagai “bualan sosialis”. Maka hasil komparasinya terhadap isu tersebut, ia sukses menjinakkan inflasi kronis dalam satu dekade di Argentina.

Setelah melewati 100 hari kerja, Prabowo meresmikan Danantara (Daya Anagata Nusantara). Sebuah kelembagaan baru, ruang geraknya berdasarkan pengelolaan investasi yang berkelanjutan. Danantra hadir untuk kesejahteraan rakyat. Danantara dibentuk guna merekontruksi tata kelola kekayaan bangsa yang lebih baik.
Komitmen dan disiplin, dua pilar ini yang menjadi tajih Danantara sebagai lembaga investasi yang dibanggakan presiden Indonesia ke-8. Skema yang detail dan bermutu terhadap industrialisasi –hilirisasi, juga menjadi jamuan terbaik dari Danantara.
Awal dirilisnya Danantara yang didapuk sebagai instrumen pembangunan nasional tersebut. Belum memberikan angin segar bagi perekonomian Indonesia. IHSG melemah, setelah sehari peresmian Danantara. Begitu juga setelah pengurus Danantara diumumkan, nilai tukar rupiah merosot. Memang butuh optimistis yang diiringi kesabaran, Danantara akan menjadi lokomotif pembangunan nasional.
Danantara memang bukan seperti gergaji mesin milik Javier. Analoginya Danantara merupakan celengan berbentuk ayam. Akan dikepruk saat lebaran tiba. Ironisnya Danantara masih belum memberikan THR, bagi seluruh rakyat Indonesia. Semoga lebaran tahun depan.
