Bukan Sekedar Loyalis, Yang Dinilai Sebagai Angka Ikut
Tidak peduli kucing oranye, hitam, ataupun belang telon. Yang penting berani berburu tikus. Itulah fundamental, jika ingin menjadi ADIDAS ; Anak Didik D*sco. ADIDAS menjadi sebuah akronim, yang ramai diperbincangkan. Di lingkungan kampus, kedai kopi, hingga basecamp pergerakan mahasiswa, seluruhnya membicarakan hal tersebut. (ADIDAS yang ini) bukan lah sebuah merek sepatu. Melainkan suatu perkumpulan atau golongan yang memiliki kedekatan dengan Dasco. Betul, Sufmi Dasco Ahmad, Ketua Harian Partai Gerindra. Politikus yang dipercayai Prabowo Subianto.
Dasco bukanlah politikus kemarin sore. Pembentukan mental dari jalanan hingga gedongan, semua telah ia kunyah. Bahkan Rocky Gerung, menyebut Dasco sosok politikus ulung. Ia paham cara memakan bubur dari pinggir atau langsung. Memang tidak dapat dipungkiri, Dasco mengemban tugas berat dipundaknya. Menjaga stabilitas politik untuk pemerintahan Prabowo Subianto.
Sebagai kader Gerindra, loyalitas Dasco kepada Prabowo bukan sekedar ABS (asal bapak senang). Dasco merupakan tangan kanan (terkadang kiri) Prabowo, dalam hal hubungan politik. Jangan heran jika Dasco mendapat label “The Consigliere Politico”, sehingga banyak politikus muda yang ingin menjadi anak didiknya.
Meminjam istilah “Mentalitet Korea” dari Bambang Patjoel. Kadar ke-Korea-an Dasco sangatlah pekat, mungkin dalam persentase up to 90%. Sebagai Wakil Ketua DPR-RI, Dasco mampu merawat hubungan antar fraksi, komisi, hingga badan legisltif lainnya. Ia pun menjaga betul eratnya tali silaturahmi dengan oposisi. Dasco memahami apa itu komposisi. Artinya ia sangat lihai mengiris tumpeng, disajikan dan dibagikan dalam porsi yang tepat. Adapun bukti Dasco sangat elegan dalam menentukan langkah politiknya. Kamis 17 April 2025, Dasco mengambil alih pimpinan sidang paripurna DPR, menggantikan Puan Maharani yang sedang lawatan ke Turki.
Dalam pidato pembukaan sidang tersebut, ia dengan lugas dan suara menggelegar berteriak “Merdeka” kejutkan seluruh anggota sidang. “Merdeka” yang dimaksud Dasco, merupakan upayanya untuk membangkitkan ekonomi yang terpuruk, singgung tarif impor Trump. Secara implisit “Merdeka” merupakan kata yang magis bagi PDI-P. Partai yang getol akan sikapnya konsisten ber-oposisi. Dari fenomena ini, Dasco memberikan sinyal melalui kata “Merdeka”, ia berniat untuk melepaskan sejenak paradigma posisi/oposisi. Merealisasikan gotong – royong menghidupkan obor pencerahan untuk perekonomian negeri ini. Ditengah – tengah konflik geopolitik yang semakin meningkat.
